MEMULAI USAHA DARI KEPRIHATINAN

Posted by Estu Jalu Thursday, November 22, 2012 0 comments
Banyak cara untuk memulai usaha, beberapa contoh yang sudah saya gambarkan adalah Memulai Usaha Dari Ide Sederhana, Memulai Usaha Dari Pendidikan, Memulai Usaha Dari Kejadian, dan Memulai Usaha Dari Hobi. Kali ini saya akan beritahukan salah satu cara memulai usaha dengan melihat perubahan lingkungan yang terjadi.

henri nestle
Henri Nestle

Henri Nestle, seorang ahli kimia Jerman yang berdomisil di Verey Swiss, merasa prihatin dengan tingginya angka mortalitas bayi di akhir abad 19, tepatnya tahun 1866 di Swiss. Pada tahun tersebut beberapa apoteker dilatih untuk mulai mengadakan percobaan dengan berbagai kombinasi susu, tepung terigu dan gula, untuk mengembangkan suatu sumber alternatif gizi bayi untuk para ibu yang tidak mampu menyusui.

Dari situlah peluang usaha tercipta, yaitu dari keprihatinan. Nestle akhirnya menciptakan "Farine Lactee", sebagai makanan pendamping bayi yang tidak cukup mendapatkan Air Susu Ibu (ASI). Dari makanan tersebut, banyak bayi yang terselamatkan jiwanya pada saat itu, yang menjadikan Nestle mendapatkan kepercayaan masyarakat.

Pelanggan pertama Nestle adalah bayi premature yang tidak dapat meminum susu ibunya. Setelah Farine Lactee menyelamatkan banyak bayi, akhirnya Nestle dapat menjual produk tersebut ke seluruh Eropa. Henri Nestle juga memberikan pemahaman awal tentang merek dan kepemilikannya. Ia menggunakan namanya untuk lambang perusahaannya, yaitu Nestle.

Pada 1874, Nestle mengeluarkan produk susu kental. Produk tersebut bersaing ketat dengan produk susu kental dari perusahaan Anglo-Swiss. Kemudian Nestle mengeluarkan produk susu coklat pada tahun 1875. Petrus, seorang teman Henri Nestle merupakan pembuat coklat yang terkemuka di dunia dan ia bergabung dengan Nestle. Bahkan pesaing utama Anglo-Swiss, pada tahun 1905 akhirnya juga bergabung.

Mutu merupakan filosofi dari Nestle, berjuta-juta orang di seluruh penjuru dunia menaruh kepercayaan pada produk Nestle. Kepercayaan merupakan citra mutu dan reputasi untuk memenuhi standar tinggi dari tahun ke tahun. Setiap produk, jasa layanan  dan kontak pelanggan membantu kearah pembentukan citra tersebut. Suatu merek dagang Nestle pada suatu produk merupakan janji kepad pelanggan, mematuhi peraturan dan standar mutu tinggi. Pelanggan berharap untuk menepati janjinya setiap hari.

Mutu merupakan alat untuk meningkatkan keunggulan bersaing. Jika konsumen tidak puas dengan mutu produk Nestle, maka mereka akan meninggalkannya, mereka akan mengkonsumsi merek lainnya. Oleh karena itu Nestle memberikan penghargaan pada tiap-tiap kategori produk di pasar, tempat mereka bersaing.

Mutu memang bukan merupakan jaminan sukses, tetapi merupakan salah satu senjata untuk meraih kesuksesan. Keunggulan bersaing yang berjangka panjang adalah mutu yang mempunyai nilai yang optimal di benak konsumen. Dari nilai yang tinggi tersebut akan menimbulkan kepuasan bagi konsumen, yang akhirnya menjadikan konsumen bertahan dan loyal.

Perusahaan dengan moto "Good Food, Good Life", sebagai strategi positioningnya, sangat melekat pada masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Perusahaan yang mempunyai misi sebagai perusahaan makanan yang paling besar di dunia ini pada tahun 2003, merupakan perusahaan yang paling mengagumkan dunia (The Most Admired Company in the World) peringkat 39, versi majalah Fortune.

Jadi anda harus jeli dalam melihat peluang usaha, karena sebenarnya peluang usaha itu banyak ditemukan disekitar anda. Tetapi ingat, tetap jaga mutu dan kualitas produk anda untuk meraih kesuksesan, jangan terus mentang-mentang sudah sukses jadi melupakan mutu dan kualitas produk anda, bisa-bisa konsumen anda meninggalkan anda. Tetap semangat dan tetap Belajar Bisnis ya.. 

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment