Belajar Bisnis

Anda dapat memulai bisnis tanpa uang tunai dengan apa yang anda miliki sekarang. Sebagai contoh, Ramli, yang bordirannya diminati para selebritis Indonesia, dulu hanya bermodalkan 2 mesin jahit yang dimilikinya, tapi sekarang bisa sangat sukses.

Begitu juga dengan saya, memulai bisnis untuk pertama kalinya, modalnya hanyalah apa yang saya miliki. Sewaktu kecil, saya sering menginap ditempat nenek saya, dirumah nenek ada pohon buah ceremai, dari pohon itu lah awal mula saya belajar bisnis. Sewaktu lagi berbuah, nenek sering membuat manisan dari ceremai dan dibagi-bagikan ke tetangga-tetangganya. Saya sering disuruh untuk membantu membawa manisan tersebut ke rumah-rumah didekatnya. Saya bertanya kepada nenek, "Nek, kenapa tidak kita jual saja manisan ini?", nenek menjawab "ah tidak usah, paling ya tidak laku". Tetapi dengan tekat bulat saya mencoba merayu nenek sampai pada akhirnya nenek mengijinkan saya untuk menjual manisan tersebut ke tetangga-tetangga, kebetulan rumah nenek dekat dengan pasar kecil.

Setelah memetik buah dan menunggu nenek membuat manisan, saya segera membantu membungkusnya dan segera saya pasarkan di tetangga-tetangga dan dipasar, saya berjalan sendirian sambil membawa plastik yang berisi manisan. Ditengah jalan ada orang yang bertanya, "apa itu dek" ? "Manisan bu, ibu mau, harganya Rp.2500 saja bu", kata saya. "Wah boleh deh, manisan ceremai ya ? kebetulan anak saya suka, saya beli 1 dek", kata ibu itu. Saya masih tidak menyangka baru berjalan beberapa meter dari rumah nenek saya sudah berhasil menjual, dalam hati saya, pasti banyak orang yang suka.

Setelah sampai pasar, saya duduk sambil membuka plastik yang berisi manisan tadi didepan saya, tidak selang lama, ada orang yang membelinya lagi, dan baru 1 jam duduk manisan saya sudah habis terjual. Padahal saya tadi membawa 20 bungkus manisan, hitung saja, Rp.2500 X 20 = Rp.50.000. Saya langsung pulang kerumah nenek dan memberi uang hasil berjualan manisan tadi ke nenek, nenek tidak menyangka kalau manisan yang sesimpel itu laku dijual. Nenek pun berkata kepada saya, "Wah ternyata kamu pandai berbisnis juga ya". Saya pun hanya tersenyum manis kepada nenek. Dikasihlah saya uang Rp.10.000 dari hasil jualan tadi. Untuk seorang anak kecil uang segitu sudah lebih dari cukup untuk jajan.

Setiap pohon ceremai itu berbuah, saya pasti selalu berjualan manisan dipasar, kadang sendirian, kadang ditemani nenek. Berjualan manisan pun berlanjut sampai nenek kesayangan saya meninggal dunia . Setelah nenek tiada, saya tidak berjualan manisan lagi karena saya tidak bisa membuat manisan seenak buatan nenek.

Jadi intinya, berbisnis tidak harus selalu dengan modal besar atau pun kecil, bisa kita manfaatkan barang-barang disekitar kita untuk berbisnis, dari barang yang sudah tidak terpakai sampai dari pohon buah yang kita miliki, yang terpenting adalah jeli melihat peluang dan memanfaatkannya. Tetap semangat dan tetap Belajar Bisnis ya...

Artikel Terkait: