MEMULAI BISNIS TANPA UANG : BERMODAL KTP
Saturday, November 3, 2012
0
comments
KTP atau Kartu Tanda Penduduk merupakan kartu yang harus dimiliki setiap penduduk atau warga negara yang memuat identitas sang pemilik kartu tersebut, seperti nama, nomor KTP, pekerjaan dan alamat lengkap. KTP dapat anda pakai sebagai modal yang cukup memadai, sebagai contoh Masfuk, Sarjana Hukum dari Universitas Airlangga memulai usahanya dengan bermodalkan KTP. Dengan bermodal KTP, Masfuk berangkat ke Jepara ke tempat Pak Rohim, pemilik industri kecil pembuat monel. Masfuk meminta Pak Rohim memberi barang monel senilai Rp.350.000 dengan jaminan KTP nya. Ternyata Pak Rohim tidak keberatan dengan jaminan KTP tersebut.
Setelah itu, Masfuk menuju Surabaya, kota yang telah ia kenal ketika masih kuliah dan langsung ke Supermarket Sinar, Jalan Jemursari Surabaya, untuk menyewa tempat. Karena tidak punya uang, ia menggunakan strategi pembayaran dibelakang. Pihak Supermarket Sinar setuju, dengan dibayar dua atau tiga hari setelah berdagang dengan sewa Rp.350.000.
Kerja keras dan doa Masfuk membawa hasil, dalam tiga hari dagangannya dapat terjual sejumlah Rp.1.200.000. Uang hasil jualan tersebut digunakan untuk membayar sewa dan melunasi hutang kepada Pak Rohim. Usaha Masfuk berkembang dengan pesat, sehingga ia membuka counter lagi di Siola, Tunjungan Plaza, Pasar Anom dan Sinar Mayjen Sungkono. Dalam satu bulan, Masfuk mampu menjual Rp.3.000.000 sampai Rp.4.000.000.
Belum puas dengan usaha di Surabaya, Masfuk bersama anak buahnya mengembangkan usaha monelnya ke Jakarta. Pada awalnya, ia menyewa satu kamar hotel murah dengan karyawannya untuk tidur bersama. Saat ini, Masfuk telah memiliki kantor pemasaran di Supermarket Mampang Prapatan, Cempaka Putih, Cipinang Jaya dan Kranji Bekasi. Bahkan telah berkembang ke Bandung, Cirebon, Malang, Semarang, Solo dan Yogyakarta. Di Surabaya, Masfuk saat ini telah mempunyai Eka Silver dan Gold Jewelry, di Jalan Kemyoran sebagai kantor pusat. Ia telah punya industri logam di areal 1,2 hektar Wonosari lor Surabaya. Omsetnya telah mencapai Rp.5,5 miliar pada tahun 1995. "Allah mengatur umatnya yang mau bekerja keras. Saya dilarang menjadi Hakim, rupanya diberi kesempatan untuk menjadi pengusaha monel. Satu hal yang membuat saya bangga, saya mampu memberi kesempatan pada adik-adik saya seperti pesan kedua orangtua saya," kata Masfuk.
Nah.. bagaimana, pelaran apa yang bisa anda ambil dari sedikit cerita diatas ? Kalau saya pribadi, pelajaran yang bisa saya ambil adalah :
- Jangan putus asa dengan tidak adanya modal untuk berbisnis
- Selalu bekerja keras dalam berbisnis
Bagaimana dengan anda, pelaran apa yang bisa anda dapatkan ? Silahkan berkomentar dikotak komentar yang telah disediakan untuk berbagi ilmu, dan yang pasti tetap Belajar Bisnis ya..
0 comments:
Post a Comment