MEMULAI BISNIS TANPA UANG : BERMODAL UANG ORANG LAIN

Posted by Estu Jalu Sunday, November 4, 2012 0 comments

Anda mempunyai ide usaha yang bagus, tapi tidak punya modal, jangan khawatir, anda masih dapat memulai usaha dengan kerjasama modal. Jika mempunyai kawan atau relasi dekat yang percaya kepada anda, anda dapat menghubungi dan meyakinkan mereka untuk mendapatkan dukungan modal. Keuntungan dari usaha tersebut bisa dibagi dua atau sesuai dengan perjanjian anda dan relasi anda tersebut. Semakin anda libatkan mereka, semakin besar pula tingkat kepercayaan kepada anda, yang berarti semakin besar modal yang ditanamkan pada usaha yang anda rintis bersama mereka.

Untuk melakukan strategi ini, anda bisa memulainya dari orang yang paling dekat dan yang paling percaya kepada anda. Setelah itu, baru kepada orang yang lebih jauh atau relatif kurang percaya kepada anda. Kejujuran merupakan hal paling utama dalam memulai usaha dengan kerjasama modal seperti ini. Keterbukaan dan keadilan harus dijunjung tinggi agar mereka percaya kepada anda. Kepercayaan yang mereka berikan kepada anda, ibarat tabungan, sedikit demi sedikit lama-lama akan menjadi banyak. Demikian pula dengan kepercayaan, sedikit demi sedikit lama-lama orang semakin percaya kepada anda.

Sebagai contoh, Abed Halim Sinai atau yang semasa kecilnya dipanggil "Awing" menggunakan cara seperti itu, yaitu memulai usaha dengan modal milik orang lain. Awing adalah aktifis Pemuda Muhammadiyah, drop out dari Perguruan Tinggi Agama Islam yang giat mencari dana untuk yatim piatu. Untuk mencari dana tersebut, Awing berjualan kaset, sandal dan kerajinan tangan. Pengalaman berjualan itu mengasah kreativitasnya sehingga mempunyai ide untuk mengubah cara orang Gresik membuat dan memasarkan songkok. Perbuatan mulia yang dilakukan Awing membuat Haji Anwar, pengusaha Gresik terkenal, bersimpati padanya. Ia mendapat modal senilai Rp.1 juta pada tahun 1986.


Berbekal modal dari Haji Anwar, Awing mencoba membuat songkok yang berbeda. Songkok yang ada selama ini memiliki bahan dasar dari kertas karton yang melingkari kepala, lalu dibalut dengan bahan beludru hitam dan dijahit sehingga menjadi kopiah. "Tetapi justru itulah titik lemahnya," kata Awing. Awing mencoba membuat kopiah dengan kualitas bahan baku yang lebih baik, motif jahitan lebih rapi dan beludru yang lebih halus. Dengan cara tersebut, Awing dapat menjual kopiahnya seharga Rp.40.000 ketika itu. Kreatifitas Awing tercermin dari produk yang dihasilkan, mulai dari songkok "ber AC", songkok tanah air, songkok "Gus" dan songkok berwarna merah, biru, kuning dan hijau. Ide songkok ber AC berawal dari keluhan Bupati Gresik ketika bertemu anggota DPRD yang membuka songkok, lalu mengibas-ngibaskannya karena merasa kepanasan.

Pada songkok ber AC buatan Awing ini, bagian ujung depan dan belakang atap kopiah memiliki ventilasi yang dipasangi kain kasa. Adapun songkok tanah air dibuat untuk mengatasi kalau turun hujan sewaktu pulang dari masjid. Songkok "Gus" dibidik untuk para kiai, dan songkok berwarna merah, biru, kuning dan hijau ditujukan bagi partai.

Dalam memasarkan songkok, Awing menggunakan pembungkus karton bertuliskan "dijahit dengan mesin berkomputer". Awing tidak melupakan Haji Anwar yang memodali pertama kalinya. Ia tetap bekerjasama dengan Haji Anwar untuk membuka kantor pemasaran di Jakarta, Semarang dan Ujung Pandang. Strategi pemasaran yang andal mengakibatkan dapat melejitnya aset menjadi sekitar Rp.6 miliar dan merangkul sekitar 400 perajin. Awing memulai bisnis dengan modal milik orang lain dan bisa sukses luar biasa.

Nah, pelajaran apa yang bisa anda dapatkan dari cerita diatas ? Kalau saya pribadi pelajaran yang saya dapatkan :

  1. Kreatif dalam mencari peluang
  2. Tidak usah memikirkan modal kita besar atau kecil, karena tanpa modalpun kita bisa memulai sebuah usaha
  3. Dalam bisnis target pasar harus jelas
Bagaimana dengan anda ? Silahkan isi kotak komentar dibawah untuk menjawabnya. Tetap semangan dan tetap Belajar Bisnis ya.. 


Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment